Ada saatnya, kita merileks-kan pikiran kita. Ya,
karena rileks itu menjadi kebutuhan dasar bagi para pekerja yang selalu “bercumbu”
dengan setumpuk tugas. So, saatnya tentukan destinasinya!
Jika mau mendekatkan dengan alam, ada kalanya
memilih unsur gunung dan air dalam satu sorotan mata. Yakni, Rawa Pening. Rawa
Pening ini berada di perbatasan 4 kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan Banyubiru. 4 kecamatan ini berada di
kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Untuk bisa mengelilingi Rawa Pening paling
mudah menggunakan kereta wisata dari Museum Kereta Api ambarawa.Rute dimulai
dari museum kereta api hingga stasiun Tuntang. Rute tersebut melewati pinggiran
Rawa Pening.
Secara geologi, Rawa Pening terletak di cekungan
terendah dari 3 gunung yaitu gunung Merbabu, gunung Telomoyo, dan gunung
Ungaran. danau ini dangkal dan menjadi hulu bagi sungai Tuntang.
BLH Provinsi Jawa Tengah (2009) menyatakan
bahwa berdasarkan struktur geologi, Danau Rawapening terbentuk pada satuan geologi
Jawa Tengah bagian tenggara yang disebut zona Solo. Diperkirakan danau ini terbentuk
pada akhir Pleistosen oleh adanya gerakan endogen bumi yang mengangkat bagian luar(up
lift) dan menenggelamkan bagian tengah (subsidence). Bagian yang terangkat kemudian
dikenal dengan Igir Payung Rong dan membendung Kali Tuntang. Sedangkan bagian tengah
yang tenggelam kemudian terisi air dan dikenal sebagai Danau Rawapening. Selanjutnya
bendungan ini disempurnakan atau ditinggikan oleh pemerintah Belanda dengan membangun
dam pada tahun 1912 hingga1916. Kemudian danau ini diperluas pada tahun 1936 hingga
mencapai
luas 2.667 hektar.
Jika kita ke rawa pening, maka kita akan merasa dikelilingi beberapa gunung,
hamparan air, suasana sejuk, dan bertabur dengan alam dengan naik sampan. harganyapun murmer (murah meriah). So, mari kita wisata!
No comments:
Post a Comment